12 April 2011

perempuan hujan

cerita ini saya tulis ketika saya baru saja selesai membaca sebuah novel karya fira basuki yang judulnya perempuan hujan.disamping itu, saya menuliskan cerita ini dengan backsound suara rintik hujan yahh kota palu sedang hujan deras diluar sana saat saya tengah asik menyeruput teh panasku,yah kali ini saya tengah flu berat serta batuk aneh dan saya memutuskan untuk sejenaik berhenti bersahabat dengan caffein.

beberapa hari ini saya memikirkan seseorang, yang mungkin saat ini tengah berbaring telungkup sambil mengupdate status twitternya yang aneh2..atau mungkin saja tengah berada disebuah rumah makan menikmati nasi goreng kesukaannya ditemani suara deru kendaraan yang melaju melewati jalan raya temapat warung itu berpijak.

oh kakak, kamu kenapa sih sebenarnya? kamu lagi berbahagia ? cerita ke saya..kamu lagi sedih? cerita ke saya..sekalipun ada dia disampingmu tidak apa2...bukannya hubungan persaudaraan seperti itu? atau mungkin teman saja? tapi ini terlalu aneh untuk ukuran seorang teman,ahh sudahlah sepertinya saya hanya rindu dengan hot machiatos di cafe pinggir pantai.

ohh hujann teruslah turun,saya selalu menyukaimu dan merindukanmu karena saat hujan turun saya merasa memiliki semangat untuk menulis sesuatu..
oh hujann sampaikan salamku untuk pelangiku yang saat ini mungkin sedang tertawa dengan rekan-rekannya di penjuru negerii,
ohh hujann apakah pelangiku tidak lupa memakai jaket hari ini?
ohh hujann yang semakin mereda hangatkan diaa malam ini, karena esok adalah hari bahagianya saat ini ia merasa bebas untuk berlari kemana pun serta saat ia ingin meneriaakkan kebebasannya...

ohh hujaan basahi saya..agar aliran air mampu mengaliri otak panasku yang dipenuhi ratusan pertanyaan rumit yang tidak perlu ada jawabannya...
dan sejenak flu, batuk dan demamku bisa mencapai klimaksnya dengan suntikan dari dokter saat saya tengah teridur di kamar putih yang penih dengan selang2 yang menyentuh tubuhku...