19 Oktober 2011

warna pelangi semakin buram

sampai hari ini saya masih mengagumi pelangi,
warnanya, bentuknya, komposisinya dan semuanya
pelangi selalu diiringi oleh hujan
dan setiap tetesan hujan memiliki kenangan spesial bagi saya
seperti kamu,

yah kamu, kamu itu seperti pelangi bagi saya
yang terkadang mampu membuat saya tertawa, menangis, bahkan menjerit.
dan parahnya saya selalu membutuhkan pelangi dalam berbagai hal
dan saya cukup sadar itu cukup merepotkan...

dan sampai ribuan detik yang lalu saya sadar, saya terlalu sayang sama pelangi
saya mau dia selalu muncul disaat saya menatap ke langit yang sendu
dan saat saya tersadar bahwa pelangi tak juga menampakkan diri
saya pun kecewa dan terlalu kecewa...

dan saat saya menunggu pelangi untuk kembali
dia ternyata tak akan pernah kembali
pelangi bukan hanya untuk saya seorang,
pelangi terlalu bosan untuk selalu hadir
dilangit ditempat saya selalu menunggu

ah, sedikit sakit tapi belum terlalu sakit
sampai saat yang tak pernah diketahui
saya terus menatap langit untuk menunggu pelangi datang
dan kemudian bertanya "kamu sebenarnya kenapa? "
sampai saat hujan berhenti pun kamu tak juga muncul

dan tanpa sadar air mata mulai menghujani telapak tangan
dan pelangi pun muncul dengan sendirinya,
tapi sayang warna pelangi semakin buram
tapi anehnya saya tetap tersenyum menatapnya